Pages

Subscribe:

Kamis, 10 November 2011

Pengaruh sosial film pada kehidupan sosial anak-anak

Industri perfilman dunia kini sudah tidak dapat dibendung lagi, jangankan yang berasal dari luar negri, diIndonesia saja para produser-produser film melakukan produksi besar-besaran dan saling bersaing kreatifitas demi menarik perhatian para penonton. Untuk produksi film dalam negri ini mungkin banyak yang mengangkat tema-tema kehidupan atau perjuangan hidup , seperti Laskar  Pelangi, Sang Pemimpi, dll. yang akan banyak memberikan motivasi-motivasi dikehidupan sehari-hari. Namun apa yang terjadi apabila lembaga sensor Indonesia lengah ? akan begitu banyak film-film yang muncul dibioskop-bioskop dengan kualitas film yang tidak mendidik, belum lagi film-film yang diimport dan ditayangkan ditelevisi, sebagai contoh anda pasti pernah mendengar kata “betul… betul… betul…” ya kata-kata ini dipopulerkan oleh animmasi Upin-Ipin yang menggunakan bahasa melayu, dan para konsumen diIndonesia tidak lai adalah para balita yang mana pada masa ini mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, serta pada usia ini balita sedang berada pada tahap meniru apa yang ia lihat, bagaimana kelak jika mereka dewasa, sementara yang mereka saksikan dan mereka dengar adalah budaya bangsa lain ? seandainya Indonesia lebih bangga dengan film-film buatan anak bangsa, maka peng-import-an film-film luar negri akan dapat diminimalisir.

Namun jangan berkecil hati karena ada banyak film-film buatan anak bangsa yang telah beredar, seperti animasi 3D “kabayan dan liplap”, banyak pesan moral yang disampaikan pada film ini sehingga akan membawa dampak positif bagi kehidupan anak-anak kelak.


Mari sama-sama kita awasi putra-putri kita, agar kita lebih selektif dalam memilih tontonan yang selain menghibur tapi juga mendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar